KONSEP
DASAR TEKNOLOGI INFORMASI BK

OLEH : KELOMPOK 1
1.
NI
WAYAN SULASMI (2010.I.1.0020)
2.
NI
MADE RATIH PARAMITA (2010.I.1.0027)
3.
IDA
AYU KM. SRI DWI PAYANTI (2010.I.1.0025)
4.
NI
MADE AYU MAHENDRA GIRI (2010.I.1.0119)
5.
GUSTI
AGUNG MULIANTARI (2010.I.1.0093)
JURUSAN
BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
INSTITUT
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(IKIP)
PGRI BALI
2012
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami
panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat-Nyalah, makalah
yang
berjudul “Konsep Dasar
Teknologi Informasi BK” dapat diselesaikan.
Di
dalam penyusunan makalah
ini, kami
memperoleh banyak bimbingan dan petunjuk-petunjuk serta bantuan dan dukungan
dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini, kami mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang turut membantu, sehingga makalah ini dapat tersusun
dengan baik.
Kami menyadari banyak kekurangan yang
terdapat dalam pembuatan makalah
ini,
maka dari itu diharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca dan dosen
pembimbing demi penyempurnaan makalah
yang telah kami
susun. Selain itu besar harapan kami
makalah
ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Denpasar,
September 2012
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR
ISI................................................................................................................ii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah..........................................................................
1.2
Rumusan
Masalah....................................................................................
1.3
Tujuan
Penulisan......................................................................................
1.4
Manfaat Penulisan....................................................................................
BAB
II PEMBAHASAN
2.1 Konsep
Dasar TI BK................................................................................
2.2 Karakteristik
TI BK.................................................................................
2.3 Latar Belakang TI BK..............................................................................
2.4 Dasar
Pertimbangan Penggunaan TI BK.................................................
BAB III PENUTUP
3.1
Simpulan..................................................................................................
3.2
Saran......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang Masalah
Saat ini, kecanggihan
teknologi informasi telah memungkinkan terjadinya pertukaran informasi yang
cepat tanpa terhambat oleh batas ruang dan waktu. Kemajuan suatu bangsa dalam
era informasi sangat tergantung pada kemampuan masyarakatnya dalam memanfaatkan
pengetahuan untuk meningkatkan produktifitas. Karakteristik masyarakat seperti
ini dikenal dengan istilah masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge-based
society). Siapa yang menguasai pengetahuan maka ia akan mampu bersaing dalam
era global. Oleh karena itu, setiap negara berlomba untuk mengintegrasikan
media seperti teknologi informasi dengan tujuan dapat bersaing dalam era
global.
Bimbingan dan Konseling sebagai suatu proses pemberian
bantuan kepada individu (siswa), dapat dilaksanakan melalui berbagai macam
layanan. Saat ini layanan tersebut semakin berkembang, tidak hanya dapat
dilakukan dengan tatap muka secara langsung, tapi juga bisa dengan memanfaatkan
media atau teknologi informasi yang ada. Tujuannya adalah menjadikan proses
bimbingan dan konsling lebih menarik, interaktif, dan tidak terhambat oleh ruang dan waktu, tetapi tetap memperhatikan
azas-azas dan kode etik dalam bimbingan dan konseling.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan
judul dan uraian latar belakang di atas, maka dapat kami rumuskan masalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana konsep
dasar TI BK ?
2. Bagaimana
karakteristik TI BK ?
3. Bagaimana
latar belakang TI BK ?
4. Apa dasar
pertimbangan penggunaan TI BK ?
1.3
Tujuan
Penulisan
Tujuan
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk
memahami konsep dasar TI BK ?
2. Untuk
memahami karakteristik TI BK ?
3. Untuk
memahami latar belakang TI BK ?
4. Untuk
memahami dasar pertimbangan penggunaan TI BK ?
1.4 Manfaat Penulisan
Makalah ini
dapat digunakan sebagai kajian pustaka untuk lebih memahami tentang: (1) konsep dasar TI BK, (2) karakteristik TI BK, (3)
latar belakang TI BK, (4) dasar pertimbangan penggunaan TI BK.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Konsep Dasar TI BK
Teknologi informasi
saat ini sangat penting dipelajari
dan dikuasai
oleh masyarakat terlebih kita sebagai seorang mahasiswa, karena dengan
menggunaan teknologi informasi kita dapat mengakses informasi gelobal dengan
sangat cepat sehingga mempermudah kita dalam melakukan suatu pekerjaan. Dalam
bimbingan dan konseling layanan tidak harus dilakukan dengan proses tatap muka,
saat ini layanan bimbingan dan konseling juga dapat dilakukan dengan
memanfaatkan teknologi informasi agar proses bimbingan dan konseling dapat lebih
menarik, interaktif, dan tidak terhambat oleh ruang
dan waktu. Akan tetapi tetap memperhatikan azas-azas dan kode etik dalam
bimbingan dan konseling.
2.2 Karakteristik TI BK
Adapun yang akan dibahas dalam
karakteristik TI BK adalah sebagai berikut : (1) TI secara umum, (2) TI dalam
bimbingan dan konseling, (3) Macam – macam sarana konseling yang sudah menggunakan teknologi informasi
sebagai media layanan, (4) Kelebihan bimbingan konseling melalaui teknologi
informasi, (5) Kelemahan bimbingan konseling melalaui teknologi informasi.
1. TI Secara Umum
Teknologi Infomasi yang disingkat TI atau sering disebut IT
memiliki banyak sekali pengertian. Namun ada baiknya kita mengetahui pengertian
teknologi informasi dari orang yang tepat. Hal itu tentu diperlukan untuk
mendapatkan definisi yang objektif. Kita simak beberapa pengertian teknologi
informasi dari para pakar yang dapat dijadikan acuan agar tidak ada lagi
perdebatan hanya untuk sebuah definisi.
Menurut Haag & Keen pada tahun 1996, mendefinisikan
teknologi informasi sebagai seperangkat alat yang membantu Anda untuk bekerja
dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan
informasi. Dalam hal ini, TI dianggap alat yang digunakan untuk pekerjaan yang
berkaitan dengan informasi. Pengolahan informasi yang dihasilkan diproses
menggunakan alat-alat tersebut. Alat-alat ini adalah komputer beserta software-software
pendukungnya.
Senada dengan pendapat diatas pada tahun 1999 Martin
mendefinisikan Teknologi Informasi yang tidak hanya terbatas pada teknologi
komputer yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi melainkan juga
mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi. Dia melihat TI tidak
hanya sebagai teknologi komputernya saja yang dipergunakan untuk pemrosessan
dan penyimpanan data. Pengertiannya lebih luas lagi, karena Martin juga
memasukan teknologi komunikasi yang digunakan untuk melakukan pengiriman
informasi.
Sedangkan menurut pendapat Williams dan Sawyer pada tahun 2003 teknologi
informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur
komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara, dan video.
Dari ketiga definisi
yang dikemukakan oleh ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi
adalah gabungan antara teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi yang
memberikan informasi yang dibutuhkan oleh individu (brainware).
2. TI Dalam Bimbingan dan Konseling
Bimbingan
dan Konseling sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada individu (siswa), saat ini dapat dilakuan dengan cara memanfaatkan TI yang sedang berkembang namun tidak boleh terlepas dari azas-azas dan kode etik bimbingan
dan konseling. Tujuan digunakannya teknologi informasi dalam proses bimbingan
dan konseling yaitu sebagai berikut : Easy to use (mudah digunakan), Easy to
manage (mudah di atur), Simple (tidak rumit), dan Dynamic (Dinamis).
3. Macam –
macam sarana konseling yang sudah menggunakan Teknologi Informasi sebagai media
layanan
Perkembangan
teknologi informasi pada era globalisasi saat ini sangatlah pesat. Penggunaan
teknologi yang mampu membantu serta mempermudah segala pekerjaan manusia sudah
dipergunakan di berbagai bidang. Begitupun Profesi Bimbingan dan Konseling yang
melakukan inovasi-inovasi terhadap pelayanannya agar mempermudah akses para
konseli yang membutuhkan bantuan dimanapun dan kapanpun. Melihat kebutuhan akan
teknologi dalam proses konseling maka profesi ini membuat suatu rancangan
terbaru untuk mengembangkan pelayanan yang mengikuti perkembangan zaman.
Perubahan terhadap pelayanan tersebut berupa beberapa media konseling,
contohnya : Konseling menggunakan
bantuan komputer, telepon, radio/televisi, dan internet.
4. Kelebihan
Bimbingan Konseling Melalaui Teknologi Informasi
Kelebihan atau keuntungan pelayanan
bimbingan konseling melalui teknologi informasi, diantaranya :
a.
Pelayanan melalui teknologi
informasi mudah di akses.
b.
Tidak membutuhkan biaya transportasi.
c.
Klien lebih mau terbuka berbicara
tentang masalahnya karena ia tidak berkomunikasi secara face to face,
sehingga ia dapat lebih siap dan terbuka.
d.
Pelayanan melalui teknologi
informasi dan komunikasi berbasis individu.
e.
Konselor dapat menyesuaikan kesiapan
klien dalam mengambil tindakan yang diperlukan, memotivasi diri, dan meningkatkan
keterampilan kliennya.
5. Kelemahan
Bimbingan Konseling Melalaui Teknologi Informasi
Selain kelebihan adapula kelemahan
dalam pelayanan bimbingan konseling melalui teknologi informasi, diantaranya:
a.
Konselor tidak dapat memastikan
bahwa kliennya benar-benar seruis atau tidak.
b.
Diperlukan perangkat khusus agar
pelayanan bimbingan konseling melalui teknologi informasi dapat terlaksana dan
perangkat tersebut tidak murah, sehingga tidak samua orang dapat
memanfaatkannya.
c.
Informasi yang diterima dan
diberitakan sangat terbatas, komunikasi satu arah, klasifikasi dan eksplorasi
tidak biasa segera dilakukan, sehingga ada kemungkinan terjadi kesalahpahaman.
d.
Kegiatan konseling melalui teknologi
informasi dapat menimbulkan jarak, baik secara fisik maupun psikis diantara
konselor dan klien.
e.
Belum terdapat data-data, fakta atau
informasi yang objektif dari klien, sehingga pemecahan masalah dengan teknik
pendekatan ini pada akhirnya akan kabur.
f.
Permasalahan yang dihadapi oleh
klien beraneka ragam dalam emosi sehingga kadang-kadang konselor mengabaikan
segi-segi yang penting dalam proses konseling.
2.3 Latar Belakang TI BK
Dalam era
gelobalisasi seperti saat ini teknologi informasi adalah suatu hal yang sangat
penting dipelajari dan harus
dikuasi dengan baik oleh setiap orang. Konselor
yang bertugas sebagai pelaksana bimbingan dan konseling, harus memenuhi standar
utama yaitu memiliki kemampuan atau kualitas pribadi yang sifatnya profesional demi
tercapainya keberhasilan melakukan layanan bimbingan dan konseling. Ketika
klien berharap atau menuntut kenyamanan dalam proses layanan, maka konselor
seyogyanya memikirkan dan menciptakan cara-cara, strategi, maupun metode baru dalam pelayanan konseling sehingga
sifatnya inovatif. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pribadi
konselor dalam aspek penguasaan teknologi, pengembangan pemikiran yang
inovatif, serta menghilangkan image negatif di lapangan, yang mengatakan
konselor sebagai polisi sekolah maupun kinerja konselor sama dengan guru mata
pelajaran.
Sementara itu, kehadiran teknologi
informasi dalam konteks bimbingan konseling dapat dijadikan sebagai media baru
(new media) untuk membantu individu mengarahkan diri dan menyelesaikan
masalah dalam hidup. Bimbingan dan konseling merupakan ilmu yang bersifat
“multireferensial”. Sejalan dengan perkembangan teknologi, khususnya teknologi
informasi berbasis komputer, sejak tahun 1980-an peranan komputer telah banyak
dikembangkan dalam bimbingan dan konseling. Menurut Gausel (Prayitno, 2003)
bidang yang telah banyak memanfaatkan jasa komputer ialah bimbingan karier dan
bimbingan dan konseling pendidikan.
Moh. Surya (2006) mengemukakan bahwa
sejalan dengan perkembangan teknologi komputer interaksi antara konselor dengan
individu yang dilayaninya (klien) tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap
muka tetapi dapat juga dilakukan melalui hubungan secara virtual (maya) melalui
internet, dalam bentuk “cyber counseling”. Dikemukakan pula, bahwa
perkembangan dalam bidang teknologi komunikasi menuntut kesiapan dan adaptasi
konselor dalam penguasaan teknologi dalam melaksanakan bimbingan dan konseling.
Dengan adanya landasan ilmiah dan
teknologi ini, maka peran konselor didalamnya mencakup pula sebagai ilmuwan
sebagaimana dikemukakan oleh McDaniel bahwa konselor adalah seorang ilmuwan.
Sebagai ilmuwan, konselor harus mampu mengembangkan pengetahuan dan teori
tentang bimbingan dan konseling, baik berdasarkan hasil pemikiran kritisnya
maupun melalui berbagai bentuk kegiatan penelitian. Berkenaan dengan layanan
bimbingan dan konseling dalam konteks Indonesia, Prayitno (2003) memperluas
landasan bimbingan dan konseling dengan menambahkan landasan paedagogis,
landasan religius, dan
landasan yuridis-formal. Landasan paedagogis dalam layanan bimbingan dan
konseling ditinjau dari tiga segi, yaitu: (a) pendidikan sebagai upaya
pengembangan individu dan bimbingan merupakan salah satu bentuk kegiatan
pendidikan; (b) pendidikan sebagai inti proses bimbingan dan konseling; dan (c)
pendidikan lebih lanjut sebagai inti tujuan layanan bimbingan dan konseling.
2.4 Dasar Pertimbangan Penggunaan TI BK
Penggunaan teknologi informasi
khususnya komputer kini sudah menjadi mata pelajaran wajib di sekolah-sekolah,
mulai sekolah dasar hingga ke sekolah lanjutan atas dan sekolah kejuruan. Namun
demikian yang paling besar pengaruhnya adalah di Perguruan Tinggi, di mana
hampir semua perguruan tinggi di Indonesia sudah memanfaatkan teknologi ini
dalam perkuliahannya, baik melalui tatap muka maupun secara online. Sebagai
contoh seorang dosen dalam menyampaikan materinya tidak hanya mengandalkan
media konvensional saja, melainkan sudah menggunakan unsur teknologi di
dalamnya. Biasanya seorang dosen atau guru di PT tertentu dalam menyampaikan
materi kuliah ditampilkan dalam bentuk slide presentasi dengan bantuan
komputer.
Dengan teknologi ini mahasiswa atau
siswa bisa mengikuti mata kuliah dengan baik, karena materi yang disampaikan
selain mengandung materi yang berbobot juga mengandung unsur multimedia yang
bisa menghibur. Di mana dengan bantuan komputer yang dihubungkan dengan
multimedia projector seorang dosen tidak perlu menekan tombol keyboard atau
papan ketik melainkan cukup menekan remote control yang dipegangnya.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Berdasarkan isi dari
makalah yang telah kami susun, dapat disimpulkan bahwa dalam
pembahasan mengenai konsep dasar teknologi informasi bimbingan dan konseling
kita harus memperhatikan tiga aspek penting (1) karakteristik TI BK, (2) latar
belakang TI BK, dan (3) dasar pertimbangan penggunaan TI BK.
Hal ini penting untuk
diperhatikan karena dalam bimbingan dan konseling layanan tidak harus dilakukan
dengan proses tatap muka, saat ini layanan bimbingan dan konseling juga dapat
dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi agar proses bimbingan dan
konseling dapat lebih menarik, interaktif, dan tidak terbatas oleh
ruang dan waktu. Akan tetapi tetap memperhatikan azas-azas dan kode etik dalam
bimbingan dan konseling.
3.1 Saran
Dengan kecanggihan TI saat ini yang memudahkan kita dalam melakukan suatu
pekerjaan hendaknya kita sebagai masyarakat tidak terlalu tergantung pada
kecanggihan yang bersifat instan tersebut, karena dapat mempersempit
kreatifitas kita dalam mengembangkan suatu pemikiran yang kreatif contohnya
budaya copy paste.
DAFTAR PUSTAKA
Chandra
Gunawan Tegar. “Pengertian Teknologi Informasi”. Dalam http://30211259.blogspot.com/2011/09/pengertian-teknologi-informasi-menurut.html.
Diakses pada
bulan September 2012.
Hady
BK. “Fungsi dan Peranan Teknologi Informasi”. Dalam http://blogspot.com/2012/01/fungsi-dan-peranan-teknologi-informasi.html.
Diakses pada bulan September 2012.
Tresna I Gede. “Konsep Dasar Teknologi Informasi”.
Dalam http://tresnainnovation.blogspot.com/2011/12/konsep-dasar-teknologi-informasi-html